BPA dalam Kemasan Plastik, Berbahayakah?
BPA Free, tulisan ini pertama kali saya baca ketika berada di
baby shop, saat mencari kado untuk
teman yang baru saja melahirkan. Diantara kita pastilah sering menemukan
tulisan ini terutama di botol susu dan peralatan makan bayi. Sebenarnya apa ya
maksudnya? Penjual botol bayi pun menjelaskan pertanyaan saya..." kalau yang bebas BPA warna botolnya nggak bening mbak, perhatikan saja." Penjelasan singkat ini, mendorong rasa penasaran untuk tahu lebih banyak tentang BPA.
Industri makanan dan minuman yang memproduksi wadah atau tempat menyimpan makanan seperti botol air mineral pun sangat mungkin mengandung BPA. Bahkan terdapat satu test yang membuktikan 95 % orang pernah memakai produk ber-BPA. Daripada tambah penasaran, mari kita search lebih detail tentang BPA.
Bisphenol A adalah racun yang
mengganggu perkembangan tubuh, syaraf dan alat reproduksi, banyak ditemukan pada produk plastik, terutama pada botol minum bayi yang
terbuat dari plastik (http://warung-bayiku.blogspot.com/)
BPA sendiri adalah bahan kimia yang telah lebih dari 40 tahun digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat (PC), turunan BPA digunakan sebagai bahan tambahan dalam plastik PVC (polivinil klorida) dan resin epoksi, yang digunakan sebagai bahan kemasan pangan, botol air minum, botol bayi dan tableware. Resin epoksi sendiri digunakan sebagai pelapis atau pelindung bagian dalam kaleng makanan dan minuman, termasuk makanan formula bayi kalengan berbentuk cair. Tidak hanya pada kemasan pangan, PVC dan resin epoksi juga digunakan pada peralatan elektronik seperti komputer, ponsel, peralatan medis, dll. (Sumber: Dwi Retno Widiastuti, ST, 2011, volume 19, tahun X, Majalah Keamanan Pangan, BPOM RI)
BPA sendiri adalah bahan kimia yang telah lebih dari 40 tahun digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat (PC), turunan BPA digunakan sebagai bahan tambahan dalam plastik PVC (polivinil klorida) dan resin epoksi, yang digunakan sebagai bahan kemasan pangan, botol air minum, botol bayi dan tableware. Resin epoksi sendiri digunakan sebagai pelapis atau pelindung bagian dalam kaleng makanan dan minuman, termasuk makanan formula bayi kalengan berbentuk cair. Tidak hanya pada kemasan pangan, PVC dan resin epoksi juga digunakan pada peralatan elektronik seperti komputer, ponsel, peralatan medis, dll. (Sumber: Dwi Retno Widiastuti, ST, 2011, volume 19, tahun X, Majalah Keamanan Pangan, BPOM RI)
Mengetahui ini, jadi mengerikan ya sepertinya membahayakan tapi kenapa
ada di kemasan produk pangan bayi ya? Bagaimana dapat membahayakan? Berarti sejak kecil sangat mungkin kita
sudah terpapar BPA ya? Makin digali sekarang banyak bukti bahwa
anak - anak yang sejak di dalam
kandungan sampai pada masa awal - awal pertumbuhan tak
terhindar dari Bisphenol A,
walaupun dengan dosis rendah, bahaya kesehatan yang serius dapat mengancam. Paparan BPA melalui terlepasnya BPA dari plastik polikarbonat dan kaleng yang dilapisi resin epoksi. Sebab dalam kesehariannya botol bayi sering kontak dengan air panas dalam proses sterilisasi. Bayi lebih rentan terpapar karena tubuh mereka sedang berkembang belum sempurna.
Lalu adakah manfaat BPA, kenapa masih digunakan? sebenarnya BPA berfungsi sebagai pelapis bagian dalam kaleng untuk mencegah korosi kaleng dan kontaminan terhadap logam terlarut, menjaga kualitas dan keamanan makanan kaleng. Di sisi lain, plastik polikarbonat digunakan untuk makanan dan minuman dipilih karena plastik jenis ini tidak mudah pecah, ringan, jernih dan tahan panas.
Lalu adakah manfaat BPA, kenapa masih digunakan? sebenarnya BPA berfungsi sebagai pelapis bagian dalam kaleng untuk mencegah korosi kaleng dan kontaminan terhadap logam terlarut, menjaga kualitas dan keamanan makanan kaleng. Di sisi lain, plastik polikarbonat digunakan untuk makanan dan minuman dipilih karena plastik jenis ini tidak mudah pecah, ringan, jernih dan tahan panas.
Hunting info lagi, ternyata :
Saat ini
penggunaan Polycarbonate sebagai bahan pembuat botol dan peralatan makan atau minum bayi masih terus digunakan,
karena masih dinyatakan aman oleh berbagai lembaga internasional, seperti:
1. US Food and Drug Administration
2. The European Commission Scientific Committee on Food
3. The United Kingdom Food Standards Agency
4. The Japanese Ministry for Health
5. Labor and Welfare
dan lembaga kesehatan internasional lainnya, termasuk Departemen Kesehatan RI.
Bahan Polycarbonate yang mengandung BPA hanya akan berbahaya apabila:
1. Dipanaskan pada suhu ekstrim (di atas 120 derajat Celcius)
2. Kadar BPA yang terkandung melebihi 0.03 mikrogram/ml (30 ppb), seperti yang ditetapkan oleh standar internasional EN14350 dan oleh pihak Departemen Kesehatan RI.
Cara mengenali kemasan pangan dari plastik polikarbonat yang terbuat dari BPA dengan memperhatikan warna jernih, kaku dan dapat diwarnai. Terdapat tanda angka 7 pada bagian tengah simbol daur ulang (berarti : lainnya (other)) dan mencakup semua jenis plastik yang tidak terwakili oleh kode 1 sampai 6. Konsumen dapat yakin jika kemasan mengandung polikarbonat jika di sampingnya angka 7 terdapat tulisan PC. Jika tidak ada kode maka dapat ditanyakan pada produsen atau melakukan uji identifikasi jenis plastik di laboratorium.
Apakah berarti adanya BPA masih aman digunakan? Rasanya harus banyak referensi untuk menggali lebih dalam ya tentang BPA, dari sumber yang lain memperjelas tentang BPA, yang memiliki nama kimia:
(2,2-bis(4-ydroxyphenyl) propane)
(BPA) Bisphenol A, adalah:
- sebuah hormon kimia yang berpotensi dapat merusak kesehatan manusia dan lingkungan.
- kegunaannya saat ini adalah sebagai bahan utama untuk membuat polycarbonate plastic dan epoxy resins hampir disemua produk konsumen, termasuk kacamata hitam, digital media (CDs, DVDs), air dan tempat makan and botol minum bayi. Itu adalah salah satu dari 50 produk top yang diproduksi oleh industri kimia, yang menghasilkan $6 million per hari di U.S., Europe and Japan *.
- mengaktifkan penerima estrogen dalam tubuh manusia yang dapat memberikan efek yang sama seperti estrogen yang dihasilkan oleh tubuh manusia.
- berbagai kelompok lingkungan dan studi telah membuktikan bahwa kontak dengan bisphenol A dari tempat yg terbuat dari polycarbonate dapat menimbulkan resiko pada kesehatan manusia.
- telah terbukti menghasilkan racun, efek carcinogenic, dan kemungkinan gangguan pada syaraf.
- studi terbaru juga menyiratkan bahwa BPA juga berhubungan dengan obesitas karena dapat menyebabkan aktifitas fat-cell. Bahkan dalam dosis yang rendah, beberapa hormon yang merusak kesehatan pada binatang dan manusia dapat menimbulkan sel – sel kanker.
Semakin kita gali ternyata semakin membuat meringis
ya, lalu bagaimana mengenali kemasan yang mengandung BPA dan bebas dari BPA
(BPA free)? Kita bisa perhatikan logo seperti ini:
Studi terkait dengan potensi efek BPA yang makin marak, mendorong beberapa negara mengambil tindakan perlindungan terutama untuk bayi. Tahun 2010 di Kanada menjadi negara pertama di dunia yang menyatakan bahwa BPA adalah zat toksik yang menyebabkan gangguan kesehatan dan lingkungan. Disusul kemudian, Uni Eropa yang melarang per Maret 2011, import dan penjualan botol bayi mengandung BPA dilarang per Juni 2011. Pelaranganan pun disusul negara lain seperti Denmark, Perancis, dan Amerika Serikat. Sementara negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, dan Jepang mendorong utnuk menghentikan produksi botol susu dan menghilangkan peredarannya di pasaran serta mengembangkan alternatif penggantinya.
Bahkan di Malaysia sudah diberlakukan pelarangan terhadap penjualan botol susu bayi polikarbonat yang mengandung BPA per 1 Maret 2012. Walaupun demikian gencarnya pelarangan penggunaaan BPA pada produk bayi, penggunaan BPA dalam kemasan pangan belum ada negara yang melarang. Uni Eropa menurut Directive 2011/8/EU merevisi batas migrasi spesifik untuk BPA dalam kemasan pangan selain pada botol bayi 0,6 mg/kg lebih rendah dari sebelumnya.
Setelah mengupas tentang BPA, dapat disimpulkan ciri-ciri botol susu mengandung BPA diantaranya:
Bahkan di Malaysia sudah diberlakukan pelarangan terhadap penjualan botol susu bayi polikarbonat yang mengandung BPA per 1 Maret 2012. Walaupun demikian gencarnya pelarangan penggunaaan BPA pada produk bayi, penggunaan BPA dalam kemasan pangan belum ada negara yang melarang. Uni Eropa menurut Directive 2011/8/EU merevisi batas migrasi spesifik untuk BPA dalam kemasan pangan selain pada botol bayi 0,6 mg/kg lebih rendah dari sebelumnya.
Setelah mengupas tentang BPA, dapat disimpulkan ciri-ciri botol susu mengandung BPA diantaranya:
1. Kenali botol susu
dari kodenya, jika mengandung BPA biasanya bersifat keras dan lutsinar dan
memiliki kode seperti gambar di bawah ini:
Kebiasannya ada label PC dan 7
|
- Di kemasan atau label tertulis ‘BPA Free’, walaupun ada berbagai alternatif botol susu yang dibuat dari polypropylene (PP), polyethersulfone (PES), polyamides (PA), kaca dan lain-lain. Akan lebih baik menggunakan botol susu dari kaca.
Antara produk "BPA free" - banyak lagi
rasanya produk-produk lain
|
- Cara pengendalian botol yang mengandung BPA,
·Sterilkan
botol susu bayi polikarbonat mengikut aturan yang dicantumkan dari produsen.
Jika tidak ada, kita perlu merendam botol susu bayi polikarbonat dalam air yang
mendidih selama 5 hingga 10 menit.
·Tidak
menggunakan air panas secara terus menerus pada botol susu bayi polikarbonat sebelum
digunakan., cuci dengan air hangat.
·Hindari
menggunakan oven microwave
· Gunakan
peralatan pencuci menggunakan spon tau kain lembut, tidak menggunakan mesin
cuci piring dan bahan berserat yang mengakibatkan botol tergores..
· Ganti
botol susu jika sudah tergores atau rusak paling tidak setelah digunakan
maksimal 6 bulan.
Adalagi
sumber yang ditulis oleh Pramayana AP Sinaga, bisa di klik di http://www.analisadaily.com/news/read/2012/05/14/50551/bisphenol_abpa_berbahayakah/#.URSQPWck7IU,
BPA merupakan salah satu
senyawa kimia yang diproduksi dalam skala besar diseluruh dunia dan memiliki
pasar di berbagai produk. Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang
diproduksi dalam jumlah besar untuk digunakan terutama dalam produksi plastik
polikarbonat dan resin epoksi.
Plastik Polycarbonat yang diproduksi dengan menggunakan BPA memiliki beberapa KEUNGGULAN, di antaranya MEMILIKI TINGKAT KECERAHAN PLASTIK YANG BAIK, LEBIH KUAT, DAN TAHAN TERHADAP BENTURAN, SERTA MUDAH DIBENTUK PADA SUHU RUANG. Sedangkan epoksi resin sering digunakan sebagai bahan pelapis logam seperti kaleng makanan dan minuman. Beberapa, tetapi tidak semua, plastik yang ditandai dengan daur ulang kode 3 atau 7 mungkin dibuat dengan BPA. Tipe 7 seperti polycarbonate (kadang-kadang diidentifikasikan dengan "PC" huruf dekat simbol daur ulang) dan resin epoxy, yang dibuat dari monomer bisphenol A. Tipe 3 (PVC) juga dapat berisi bisphenol A sebagai antioksidan dalam plastik. Beberapa Contoh Benda sehari-hari yang Mengandung BPA: Sekitar 40 persen kertas itu dilapisi bahan kimia pengganggu hormon bisphenol-A (BPA) yang telah dikaitkan dengan masalah kesuburan dan penyakit jantung. Kalau tangan bersentuhan dengannya dan anda pakai untuk memegang makanan, BPA pasti masuk dalam tubuh. Ikatan BPA yang tidak stabil akan menyebabkan sejumlah kecil zat kimia ini terlepas ke dalam makanan atau susu formula yang menjadi isi suatu kemasan yang mengandung BPA. BPA dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan karena pemanasan. Riset di Mount Sunai School of Medicine di New York mengungkap bahwa beberapa jenis tambalan untuk gigi berlubang memiliki kandungan BPA. Senyawa itu bisa lepas saat bereaksi dengan air liur. Beberapa toko pizza membungkus dagangannya dengan karton yang dibuat dari bahan kertas thermal. Kaleng kemasan ternyata memiliki lapisan plastik yang mengandung BPA. Sebuah penelitian terbaru di Denmark mengungkap bahwa tisu toilet banyak dibuat dari kertas daur ulang. Dalam pengolahannya, kadang-kadang produsen menggunakan jenis kertas yang mengandung BPA. Sama seperti minuman bersoda, makanan kaleng juga dikemas dengan lapisan plastik yang mengandung BPA. Namun di sisi lain, anggur khususnya yang difermentasikan dalam tong dengan lapisan plastik tertentu bisa terkontaminasi BPA yang ironisnya justru memicu kanker. Dampak yang ditimbulkan BPA terhadap kesehatan yakni, penyakit jantung, diabetes dan kelainan hati pada orang dewasa serta otak, masalah pembangunan hormon pada janin dan anak-anak muda. 1. JALUR ORAL (mulut dan saluran pencernaan) Pemanasan botol, kondisi makanan yang panas dalam botol, atau keberadaan makanan/minuman asam, serta pencucian yang berulang pada botol polikarbonate dapat meningkatkan lepasnya monomer BPA dari botol. 2. LEWAT KULIT ATAU JALUR DERMAL BPA digunakan untuk melapisi kertas termal, yang bereaksi dengan pewarna untuk membentuk cetak hitam pada struk . Ketika di tangan, slip kertas termal itu dengan mudah dapat mencemari jari-jari, yang kemudian ke mulut atau kulit 1. Jantung Senyawa BPA memainkan peranan dalam beberapa jenis penyakit jantung. BPA yang masuk melalui mulut dan kulit masuk ke dalam tubuh dan menyerang jantung. Zat itu bekerja secara langsung pada otot jantung atau secara tak langsung melalui susunan saraf atau pembuluh darah . 2. Hormon Esterogen BPA yang rendah sekalipun sekiranya masuk ke dalam tubuh kita boleh mengakibatkan mengganggu hormon estrogen. Estrogen adalah hormon yang mengawal perkembangan otak, boleh menyebabkan gangguan kepada sistem hormon dan sekaligus mendatangkan kesan lain pada tubuh badan. Estrogen (atau oestrogen) adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks wanita. 3. Hormon Endokrin Endokrin adalah sistem di dalam tubuh yang terdiri dari beberapa organ atau kelenjar-kelenjar yang memiliki fungsi menghasilkan serta melepaskan hormon-hormon tertentu ke aliran darah. Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjaar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. 4. Hati BPA yang masuk ke dalam tubuh akan masuk ke hati. Hati merupakan organ terbesar didalam tubuh manusia, dan menerima semua hasil absorpsi usus lewat pembuluh darah balik (vena) dari usus yang akhirnya terkumpul dalam satu vena besar disebut vena porta. Karena tugas detoksikasi terutama dilakukan oleh hati, maka apabila terjadi metabolic yang lebih toksik atau lebih reaktif maka hepar ini pula yang pertama-tama menderita efeknya toksiknya. http://www.analisadaily.com/news/read/2012/05/14/50551/bisphenol_abpa_berbahayakah/#.URSQPWck7IU |
Bisphenol-A dan Resikonya Untuk
Bayi Anda
|
Tak hanya pada botol susu, BPA
juga digunakan sebagai campuran plastik untuk membuat gelas anak batita
(sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan
minuman, termasuk kaleng susu formula.
Penelitian terakhir menunjukkan
bahwa BPA dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya
dinaikkan karena pemanasan. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami
proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus,
dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.
Peneliti dari University of Cincinnati menemukan, eksposur terhadap air
mendidih menyebabkan botol plastik polikarbonat melepaskan BPA hingga 55 kali
lebih cepat dari air dingin atau air bertemperatur normal.
Menurut Sun C.L dari
Departement of Chemistry, Faculty of Science, National University of
Singapore, BPA termasuk dalam kelompok bahan kimia yang dikenal sebagai
endokrin pengganggu yang menghalangi aktivitas hormon natural dalam tubuh,
terutama estrogen. Padahal, hormon dibutuhkan pada hampir setiap proses
biologis seperti fungsi imunitas, reproduksi, dosis yang kecil sekali pun
dari endokrin pengganggu dapat membahayakan,” tulis Sun dalam karya
ilmiahnya, Migration of Bisphenol A in Baby Milk Bottles.
Sun memaparkan, penemuan
terbaru menunjukkan bahwa ada korelasi antara BPA dengan penurunan produksi
sperma, penambahan berat prostat, dan kanker testis pada laki-laki. Sementara
pada perempuan, BPA berpotensi mengakibatkan ketidaknormalan perkembangan endometrium
yang dapat menyebabkan infertilitas serta meningkatkan risiko terkena kanker
payudara.
Sun menerangkan, anak-anak,
terutama bayi yang masih dalam kandungan dan bayi yang baru lahir, memiliki
risiko yang paling besar terhadap bahan kimia tersebut. Hal ini disebabkan
oleh ketidakseimbangan hormon yang dapat berdampak selama periode emas
pertumbuhan anak, meskipun akibatnya tidak langsung tampak.
Tips Meminimalisir Dampak BPA
|
Semoga saja informasi tentang BPA ini dapat memberi tambahan
informasi.....
Saran dan kritik sangat diperlukan lho....
(email saja ke d.mentari@yahoo.co.id)
(email saja ke d.mentari@yahoo.co.id)